Kamis 18 Mar 2021 10:34 WIB

Taiwan Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Taiwan akan mulai memberikan vaksinasi pada pekan depan.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca Covid-19.
Foto: Jung Yeon-je / Pool via AP
Seorang perawat bersiap untuk memberikan dosis vaksin AstraZeneca Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Taiwan telah mengizinkan penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan, suntikan dosis pertama vaksin akan mulai diberikan pada Senin (22/3) pekan depan.

Taiwan mendatangkan sekitar 117 ribu dosis vaksin AstraZeneca pada awal Maret. Dalam sebuah pernyataan, Chen mengatakan, vaksin tersebut telah melewati pemeriksaan terakhir oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan.

Baca Juga

Sekitar 60 ribu orang telah mendaftar untuk mendapatkan vaksinasi tahap pertama. Chen mengatakan, vaksinasi tahap pertama diprioritaskan untuk petugas kesehatan. Pada Desember, Taiwan menyatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin, termasuk 10 juta dari AstraZeneca.

Taiwan telah mengendalikan pandemi virus Corona dengan baik, karena menerapkan pencegahan dini yang efektif termasuk menutup sebagian besar perbatasan. Hingga saat ini ada 24 pasien Covid-19 yang masih dirawat di rumah sakit.

Belasan negara Eropa telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena khawatir tentang keamanannya. Pihak berwenang di Irlandia, Denmark, Norwegia, dan Islandia telah menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca karena ada laporan masalah pembekuan darah. Sementara Austria berhenti menggunakan serangkaian suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada minggu lalu saat menyelidiki kematian akibat gangguan koagulasi.

Baca juga : Ricky Soebagdja: BWF dan Panpel All England Lepas Tangan

Badan Obat Eropa mengatakan tidak ada indikasi bahwa kejadian itu disebabkan oleh vaksinasi. Badan itu menyatakan, sejauh ini ada 15 peristiwa trombosis vena dalam dan 22 peristiwa emboli paru yang telah dilaporkan. Kasus ini serupa dengan vaksin Covid-19 berlisensi lainnya. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan karena manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement