REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Filipina melaporkan rekor peningkatan infeksi harian Covid-19 sebanyak 8.019 kasus. Rekor ini terjadi saat pemerintah menerapkan pembatasan yang lebih ketat di wilayah ibu kota yang padat dan kapasitas rumah sakit di beberapa daerah mendekati tingkat kritis.
Dalam laporannya, kementerian kesehatan negara itu mengatakan total infeksi yang dikonfirmasi telah mencapai 671.792 kasus, sementara kematian bertambah empat kasus menjadi 12.972 orang. Ini adalah ketiga kalinya Filipina membukukan rekor tertinggi baru dalam empat hari terakhir.
"Lebih berhati-hatilah untuk mencegah penyebaran cepat kasus Covid-19," kata Kementerian Kesehatan Filipina dalam pernyataan, Senin (22/3).
Kementerian tersebut juga mendesak orang-orang untuk tinggal di rumah jika memungkinkan. Departemen perawatan intensif rumah-rumah sakit di ibu kota mendekati level kritis, berdasarkan data pemerintah.
Gelombang baru kasus di Filipina, yang memiliki jumlah infeksi dan kematian Covid-19 tertinggi kedua di Asia Tenggara, juga mengancam harapan pemulihan ekonomi yang kuat setelah rekor kontraksi tahun lalu dan hilangnya jutaan pekerjaan. Lonjakan kasus telah mendorong pihak berwenang untuk bertindak.
Hari Senin (22/3) menandai dimulainya pengetatan dua minggu pembatasan di wilayah ibu kota ---perluasan perkotaan di 16 kota yang menampung sedikitnya 13 juta orang, dan empat provinsi yang berdekatan.Jam malam juga diberlakukan dan pertemuan sosial dibatasi untuk 10 orang.
"Orang-orang dilarang makan di dalam ruangan.Tindakan yang lebih ketat dapat mengurangi jumlah kasus baru setidaknya 25 persen," kata juru bicara kepresidenan Harry Roque pada konferensi pers, Senin (22/3).
Filipina, yang meluncurkan program vaksinasi lebih lambat dari negara-negara tetangganya pada awal bulan ini, telah menerima pengiriman sumbangan 1,125 juta dosis vaksin Sinovac dan AstraZeneca. Pemerintah berencana sudah dapat memberikan 140,5 juta dosis pada Desember dalam memvaksin 70 juta orang dewasa --untuk mewujudkan kekebalan kawanan.