REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan tidak ada negara Afrika yang menolak vaksin AstraZeneca. Vaksin yang dikembangkan bersama Oxford University itu tengah disorot menyusul munculnya kasus pembekuan darah pada beberapa orang pasca-vaksinasi.
"Semuanya telah kembali normal, kami tidak memiliki negara yang menolak (vaksin) AstraZeneca di benua Afrika," kata asistern direktur jenderal WHO untuk akses obat Mariangela Simao pada Senin (22/3).
Penasihat senior WHO Bruce Aylward pun meyakinkan tentang keamanan vaksin AstraZeneca. "Ada banyak kepercayaan pada vaksin Covid-19 AstraZeneca," ujarnya.
Pekan lalu, belasan negara di dunia menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca. Hal itu menyusul ditemukannya kasus pembekuan darah pada beberapa orang yang telah menerima dosis pertama vaksin tersebut.
Badan pengawas obat Uni Eropa telah melakukan peninjauan terhadap kasus tersebut. Mereka tak dapat mengesampingkan kemungkinan keterkaitan antara vaksinasi dan penyebab pembekuan darah. Namun, mereka menekankan bahwa manfaat vaskin lebih besar daripada kemungkinan risikonya.