REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil melaporkan lebih dari 3000 kematian akibat virus korona dalam satu hari pada Selasa (23/3). Itu adalah lonjakan angka kematian tertinggi pertama di tengah seruan kepada pemerintah Brasil untuk mengambil tindakan guna menghentikan penyebaran Covid-19.
Dalam beberapa minggu terakhir, Brasil telah menjadi pusat pandemi global dan mencatat lebih banyak jumlah kematian per hari ketimbang negara lain. Rekor kematian akibat Covid-19 pada Selasa (23/3) yang mencapai 3.251 didorong oleh negara bagian Sao Paulo yang mencatat 1.021 kematian baru, jauh di atas angka tertinggi sebelumnya yaitu 713 pada Juli lalu.
Pandemi membuat sistem kesehatan negara bagian Brasil hampir runtuh. Sejumlah rumah sakit kekurangan tempat tidur di ruang perawatan intensif, dan stok oksigen yang dibutuhkan untuk bantuan pernapasan mulai menyusut.
Sebagian besar negara bagian dalam beberapa hari terakhir mengadopsi langkah-langkah untuk membatasi aktivitas. Presiden Brasil Jair Bolsonaro secara konsisten meremehkan tingkat keparahan pandemi. Dia bersikeras ekonomi harus terus berjalan untuk mencegah kesulitan yang lebih buruk. Bahkan dia mengkritik langkah-langkah pencegahan yang diberlakukan oleh kepala daerah.
Pada Jumat (19/3) lalu, Bolsonaro mengajukan banding ke Mahkamah Agung untuk membatalkan jam malam yang diberlakukan oleh dua negara bagian dan distrik federal Brasil. Pengadilan tinggi sebelumnya memutuskan bahwa gubernur dan walikota memiliki kekuasaan untuk menerapkan pembatasan di wilayah masing-masing.