REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Argentina pada Rabu (24/3) mengumumkan keputusannya untuk keluar dari Grup Lima, organisasi multilateral negara-negara Amerika Latin.
Dalam siaran pers, Kementerian Luar Negeri mengecam kebijakan isolasi blok itu terhadap Venezuela karena dianggap tidak menghasilkan apa-apa. Grup Lima dibentuk oleh 12 negara Amerika Latin di Ibu Kota Peru pada 2017 dengan tujuan memulihkan demokrasi di Venezuela melalui solusi damai dan dinegosiasikan.
Grup Lima terdiri dari Brasil, Kanada, Chili, Kolombia, Peru dan sejumlah negara Amerika Latin lainnya. Kementerian Luar Negeri Argentina mengatakan setuju dengan tujuan Grup Lima, tetapi tanpa merujuk secara langsung pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido, kementerian mencatat bahwa partisipasi sektor oposisi Venezuela telah mengarah pada pengambilan sikap yang belum dapat dilakukan dan tidak bisa didukung oleh pemerintah kami.
Sebelumnya, di bawah pemerintahan Presiden Mauricio Macri, pemimpin sayap kanan, Argentina pernah bersuara menentang Venezuela, meski di bawah presiden sayap kiri saat ini, Alberto Fernandez, posisinya tampak berbeda.
"Kami tegaskan bahwa cara terbaik untuk membantu rakyat Venezuela adalah dengan memfasilitasi dialog inklusif yang tidak berpihak pada sektor tertentu, untuk mencapai pemilihan umum yang diterima oleh mayoritas dengan pengawasan internasional," kata kementerian.
Argentina berargumen bahwa sanksi dan blokade terhadap Venezuela selama krisis ekonomi dan pandemi Covid-19 telah memperburuk situasi bagi populasinya, terutama sektor yang paling rentan.
Baca juga : Peristiwa Militer yang Tunjukkan Iran tak Bisa Diremehkan
"Argentina akan terus menjunjung tinggi komitmennya terhadap stabilitas di kawasan dan akan berupaya mengarahkan solusi damai dan demokratis yang menghormati kedaulatan dan urusan dalam negeri masing-masing negara," ungkap kementerian.
Pengumuman tersebut sesuai dengan posisi Presiden Fernandez dan Menteri Luar Negeri Felipe Sola, mengikuti apa yang telah diadvokasikan oleh Uruguay dan Meksiko mengenai "cara ketiga" dalam menangani Venezuela.
"Kami menyesali keputusan pemerintah Argentina untuk meninggalkan Grup Lima, yang sejak 2017 telah tegas mengecam pelanggaran hak asasi manusia yang serius di Venezuela dan bekerja menuju satu-satunya solusi nyata, yaitu memulihkan demokrasi di negara kami," kata utusan Guaido di Argentina, Elisa Trotta Gamus, melalui Twitter.