REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri yang mengurus Vaksin Jepang, Taro Kono mengatakan, vaksinasi untuk warga Jepang akan dipercepat pada Mei. Dia mengatakan, 10 juta dosis diperkirakan akan diimpor setiap pekan pada Mei.
"Mulai Mei, tidak akan ada hambatan dalam pasokan," ujar Kano kepada Reuters. Kono secara resmi menjadi menteri yang bertanggung jawab atas reformasi kementerian yang ditunjuk pada Januari memimpin upaya vaksinasi Covid-19 Jepang.
Jepang memulai kampanye vaksinasi pada Februari. Negara tersebut memang terbilang lebih lambat dari kebanyakan negara ekonomi besar dan bergantung pada dosis impor vaksin Pfizer Inc.
Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZeneca PLC dan Moderna Inc kini masih menunggu persetujuan peraturan di Jepang. Hingga Jumat, lebih dari 780 ribu orang di Jepang telah menerima sekurangnya satu dosis vaksin.
Sebagian besar yang telah menerima vaksinasi adalah para petugas kesehatan. Inokulasi untuk orang tua akan dimulai pada 12 April menggunakan suntikan Pfizer Inc.
Bebas Pilih Vaksin
Seorang pejabat senior untuk kampanye vaksin, Fumiaki Kobayashi mengatakan, Oemerintah Jepang akan membiarkan orang memilih vaksin mana yang akan didapat. Pemerintah akan memberikan pilihan kepada masyarakat dengan menyediakan informasi tentang jenis vaksin yang ditawarkan di setiap lokasi vaksinasi.
Kobayashi mengatakan beberapa orang enggan mendapatkan vaksinasi karena kekhawatiran tentang efek samping. "Kami akan menciptakan lingkungan di mana orang memiliki pilihan," katanya seperti dikutip laman Japan Times, Senin.