REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Sekitar 4.700 warga Venezuela telah mengungsi ke negara tetangga Kolombia selama sepekan terakhir. Mereka mengungsi setelah militer Venezuela melancarkan operasi terhadap kelompok bersenjata di dekat perbatasan.
Militer Venezuela melancarkan operasi pada akhir pekan lalu terhadap kelompok bersenjata yang disebutnya sebagai "kelompok bersenjata Kolombia yang tidak beres". Operasi dimulai di La Victoria, sebuah kota di Venezuela di seberang Sungai Arauca dari Arauquita, di negara bagian Apure.
Kementerian Pertahanan Venezuela mengatakan pada Sabtu (27/3) bahwa, enam anggota dari kelompok bersenjata Kolombia itu tewas dalam pertempuran, dan 39 lainnya telah ditahan. Sementara, dua tentara Venezuela juga tewas dalam operasi itu.
"Senjata, granat, amunisi, bahan peledak, seragam, kendaraan, obat-obatan dan peralatan teknologi yang berisi informasi tentang aktivitas mereka," ujar pernyataan Kementerian Pertahanan, dilansir Aljazirah, Senin (29/3).
Sebagian besar warga Venezuela yang tinggal di area operasi militer menaiki perahu dan menyeberangi sungai untuk melarikan diri dari pertempuran. Mereka menuding militer telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia. Militer bahkan menggeledah rumah dan bahkan melakukan pembunuhan di luar hukum.
"Mereka menggerebek rumah kami dan mengambil semuanya dari kami," ujar seorang pengungsi Jose Castillo, yang tiba di Kolombia bersama istrinya yang sedang hamil dan putrinya yang berusia 12 tahun.
"Mereka merusak segalanya, mereka mendobrak pintu dan mengambil semua yang saya miliki di rumah saya," ujar Castillo menambahkan.
Menteri dalam negeri Kolombia mengatakan, pihaknya berencana untuk memasang 18 tempat penampungan selama setidaknya dua minggu. Pemerintah Kolombia juga membuat pos komando yang bekerja sama dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan kelompok bantuan kemanusiaan lainnya untuk memberikan makanan dan bantuan lain kepada para pengungsi. Sebagian besar pengungsi meninggalkan rumah mereka tanpa membawa perlengkapan maupun pakaian.
Pemerintah Venezuela mengatakan, situasi di negara bagian Apure sudah terkendali dan warga yang mengungsi dapat pulang ke rumah masing-masing. Namun, sebagian besar pengungsi tidak mempercayai pernyataan pemerintah.