Senin 29 Mar 2021 16:39 WIB

5.000 Orang Hadiri Konser Rock di Barcelona

Jika hasil tes menunjukkan negatif virus Covid-19 mereka diizinkan datang ke konser

Rep: Puti Almas/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Setidaknya hingga 5.000 orang menghadiri sebuah konser musik rock di Barcelona, Spanyol setelah mengikuti tes untuk mengetahui infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).

Para pembeli tiket dapat mengikuti tes antigen Covid-19 di satu dari tiga lokasi yang ditunjuk di Barcelona. Jika hasil tes menunjukkan negatif dari infeksi virus tersebut, maka mereka diizinkan untuk menghadiri acara dan berbaur bebas dengan para penonton lain saat berada di tempat acara.

Dilansir The Independent, konser rock yang digelar menjadi strategi menguji efektivitas dalam mencegah wabah Covid-19 dalam acara budaya di masa depan. Setidaknya 5.000 orang dapat menghadiri konser di gedung Palau Sant Jordi Barcelona, namun mereka tetap diminta mengenakan masker yang disediakan oleh penyelenggara, kecuali saat makan dan minim.

Pembeli tiket mendapatkan hasil tes melalui ponsel. Orang-orang dengan penyakit jantung, kanker, ataupun mereka yang telah melakukan kontak dengan seseorang terinfeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir diminta untuk tidak mendaftar untuk mengikuti konser.

Konser rock ini merupakan acara komersial terbesar yang diadakan di Eropa sejak pandemi Covid-19 terjadi pada pekan lalu. Sebelumnya, terdapat acara serupa yang diadakan di Spanyol, dengan harga tiket antara 23 dan 28 Euro, termasuk dengan biaya tes dan masker.

Pertunjukan tersebut dapat dilanjutkan dengan izin dari otoritas kesehatan Spanyol dan didukung oleh para ahli dari The Fight AIDS and Infectious Diseases Foundation Barcelona. Konser rock yang digelar saat ini mengikuti acara serupa yang dinilai cukup sukses.

“Ini adalah langkah kecil lainnya untuk dapat mengadakan konser dan acara budaya selama pandemi Covid-19,” ujar Boris Revollo, ahli virus yang terlibat dalam rancangan protokol kesehatan.

Untuk mengukur keberhasilan konser terbaru, para peserta setuju otoritas kesehatan masyarakat dapat memberi tahu tim Revollo jika mereka terjangkit Covid-19, dalam satu atau dua pekan setelah konser. Informasi tersebut kemudian akan dianalisis dan dibandingkan dengan tingkat infeksi di antara populasi yang lebih luas untuk menunjukkan apakah keramaian dan interaksi orang-orang di acara konser menyebabkan infeksi virus atau tidak.

“Kami berada di dalam gelembung konser kecil kami. Dan kami bahkan dapat mengingat kembali ke masa ketika hal-hal seperti ini normal. Sayangnya, hal-hal yang saat ini tidak begitu normal,” ujar salah satu penonton konser bernama Jose Parejo.

Konser tersebut diadakan di saat warga Spanyol hanya diperbolehkan untuk bertemu dengan maksimal empat orang di ruang tertutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement