REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura meminta maaf usai surat kabar melaporkan pegawainya berkumpul di sebuah restoran di Tokyo hingga larut malam. Hal tersebut melanggar protokol kesehatan pemerintah untuk menahan penularan Covid-19.
Tamura, Selasa (30/3), mengonfirmasi pada 24 Maret lalu bahwa ada 23 pegawai Kementerian Kesehatan telah makan malam bersama. Surat kabar Kyodo melaporkan menteri itu berjanji akan segera menyelidiki masalah ini.
Seperti diketahui, pada 21 Maret lalu Tokyo dan tiga prefektur yang mengelilinginya sudah keluar dari masa darurat Covid-19. Namu pemerintah masih meminta restoran ditutup pada pukul 21.00 dan membatasi pertemuan masyarakat.
Surat kabar Yomiuri melaporkan para pegawai Kementerian Kesehatan itu menggelar pesta perpisahan di sebuah pub di distrik Ginza, Tokyo. Beberapa orang di antaranya tetap berada di pub hingga tengah malam.
Pada Senin (29/3) lalu Menteri Vaksin Covid-19 Jepang Taro Kono mengatakan program imunisasi virus Corona akan dipercepat Mei mendatang. Namun Olimpiade Tokyo yang dimulai bulan Juli bukan salah satu faktornya.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga sudah berjanji untuk memberikan vaksin ke 126 juta populasi Negeri Sakura pada Juni mendatang. Sebelum pembukaan Olimpiade yang dijadwalkan pada 23 Juli. Pasokan vaksin dari Pfizer sudah mengalir dari Eropa tapi jumlah diperkirakan akan terus meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
"Mulai bulan Mei pasokan vaksin sudah tidak lagi terhambat," kata Kono yang mulai menjabat sebagai menteri vaksin pada bulan Januari lalu.