REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Setelah krisis kapal selama berhari-hari, lalu lintas di Terusan Suez kini kembali normal, kata kepala otoritas kanal Osama Rabi pada Senin (29/3).
Pernyataan dari otoritas Mesir itu muncul setelah beredar laporan bahwa angin kencang telah mendorong kapal yang terdampar kembali ke posisi semula di kanal. Pada Senin pagi, otoritas pelayaran Mesir mengumumkan bahwa MV Ever Given, kapal kontainer besar yang telah memblokir kanal selama enam hari, berhasil terapung kembali.
Berbicara kepada TV yang dikelola pemerintah, Mohab Mamish, penasihat presiden Mesir untuk kanal tersebut, mengatakan kapal kargo telah dibebaskan dan telah berlayar.
Osama Rabie, kepala Otoritas Terusan Suez, mengatakan kepada media lokal bahwa kanal tersebut kemungkinan akan dibuka kembali untuk navigasi sore ini setelah kapal kontainer dibawa ke wilayah danau negara itu untuk diperiksa.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi merilis pernyataan yang memuji upaya untuk membuat kapal kargo yang macet itu mengapung kembali.
"Hari ini, orang Mesir berhasil mengakhiri krisis kapal yang terdampar di Terusan Suez meskipun kompleksitas teknis operasi itu sangat besar," kata al-Sisi di Twitter.
"Mengembalikan barang ke jalur alami mereka dengan tangan Mesir... seluruh dunia dapat yakin bahwa kebutuhan mereka akan terpenuhi dan pasokan akan mengalir melalui arteri navigasi pusat ini," kata dia.
Krisis di kanal ini dimulai Selasa lalu ketika kapal raksasa itu terdampar, menghalangi perdagangan internasional di salah satu jalur air utama dunia, menyebabkan 320 kapal termasuk kapal tanker minyak terjebak di pintu masuk kanal, dan memicu krisis di rantai pasokan dunia, terutama di Eropa.
Kapal Ever Given sepanjang 400 meter, yang dimiliki oleh perusahaan Jepang Shoei Kisen KK, sedang berlayar dari China ke Belanda dengan membawa hampir 220.000 ton pasokan ketika terdampar di kanal. Terusan Suez dianggap sebagai salah satu kanal dan selat terpenting di dunia, yang merupakan jalur pelayaran terpendek antara Eropa dan Asia, dan merupakan salah satu sumber utama pendapatan bagi Mesir.