REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Bisnis Inggris, Kwasi Kwarteng, menyatakan negara itu akan fokus pada vaksinasi seluruh populasi orang dewasa sebelum dapat memberikan vaksin ke negara lain, Selasa (30/3). London terlibat dalam pertengkaran publik dengan Uni Eropa karena program vaksinasi jauh lebih lambat.
"Saya pikir fokus kami harus mencoba dan menjaga Inggris tetap aman, kami ingin bekerja sama juga dengan negara lain, tetapi prioritas utama adalah meluncurkan vaksin," kata Kwarteng kepada Sky News.
Lebih dari 30 juta warga Inggris telah menerima suntikan vaksin Covid-19 pertama dalam peluncuran vaksin tercepat di Eropa. Negara itu bertujuan menawarkan suntikan kepada semua orang dewasa pada akhir Juli.
"Jika ada kelebihan dosis vaksin maka kami dapat membagikannya tetapi tidak ada kelebihan saat ini, kami masih memiliki sejumlah besar untuk divaksinasi," kata Kwarteng ketika ditanya apakah Inggris mungkin dapat membantu Irlandia.
Kwarteng mengatakan, Inggris bekerja dengan negara-negara Eropa untuk mencoba memastikan populasi tetap divaksinasi. Keputusan tersebut, menurutnya bukan situasi kompetitif.
Baca juga : UEA akan Luncurkan Vaksin Covid Bernama Hayat-Vax
"Hari ini kita menghadapi krisis, dan sangatlah benar bahwa kita harus fokus untuk mencoba mengatasinya di negara kita sendiri dan menjaga orang-orang kita aman, sehingga kita dapat kembali ke cara hidup normal," Kata Kwarteng.
Inggris telah menyetujui kesepakatan untuk membeli puluhan juta suntikan dari sejumlah pemasok dan pada awal pekan ini. GlaxoSmithKline mengumumkan rincian rencana untuk bagian akhir dari proses pembuatan hingga 60 juta dosis vaksin Novavax untuk digunakan di Inggris.