Kamis 01 Apr 2021 20:50 WIB

Facebook Hapus Video Wawancara Trump dengan Menantu

Akun milik Trump telah ditangguhkan dari Facebook dan Instagram tanpa batas waktu

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
 Eric Trump, kiri, putra Presiden Donald Trump dan istri Lara Trump berangkat setelah konferensi pers tentang tantangan hukum untuk penghitungan suara di Pennsylvania, Rabu, 4 November 2020, di Philadelphia.
Foto: AP/Matt Slocum
Eric Trump, kiri, putra Presiden Donald Trump dan istri Lara Trump berangkat setelah konferensi pers tentang tantangan hukum untuk penghitungan suara di Pennsylvania, Rabu, 4 November 2020, di Philadelphia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Facebook telah menghapus video wawancara mantan Presiden AS Donald Trump dari halaman Facebook menantunya Lara Trump. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara Facebook pada Rabu (31/3).

Lara Trump menikah dengan putra mantan presiden, Eric dan belum lama ini bergabung dengan Fox News sebagai kontributor. Lara Trump telah mempromosikan wawancara dengan Trump untuk acaranya sendiri yang diberi nama The Right View. Lara kemudian mengunggah tangkapan layar email dari Facebook yang mengatakan bahwa wawancara dirinya dengan Trump telah dihapus.
 
"Sejalan dengan pemblokiran yang kami tempatkan di akun Facebook dan Instagram Donald Trump, konten lebih lanjut yang diposting terkait  Donald Trump akan dihapus dan mengakibatkan pembatasan tambahan pada akun tersebut," ujar email tersebut.
 
Juru bicara Facebook yang berbicara dengan syarat anonim mengonfirmasi bahwa email yang diunggah oleh Lara Trump adalah asli. Namun dia menolak berkomentar lebih lanjut. Sementara juru bicara Trump Jason Miller tidak segera menanggapi permintaan komentar.
 
Akun milik Trump telah ditangguhkan dari Facebook dan Instagram tanpa batas waktu karena hasutan yang dilontarkannya terkait kerusuhan pada 6 Januari di Capitol.  Facebook telah mengirimkan kasus penangguhan Trump ke dewan pengawas independen.
 
Trump dilarang oleh beberapa platform media sosial setelah kerusuhan di Capitol, termasuk Twitter dan YouTube. Twitter mengatakan penangguhan akun Trump bersifat permanen, dan YouTube mengatakan akan memulihkan akun Trump ketika risiko kekerasan menurun.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement