REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol mempercepat pelaksanaan vaksinasi COVID-19 dan berencana memvaksin 25 juta warga atau 53 persen pendudukunya hingga akhir Juli. Perdana Menteri Pedro Sanchez juga mengonfirmasi target akhir Agustus untuk menginokulasi 70 persen dari seluruh penduduk Spanyol.
"Laju vaksinasi akan dipercepat pada bulan April dan kemudian setiap bulan kami akan meningkatkan kecepatan vaksinasi dari bulan sebelumnya," kata Sanchez pada konferensi pers, Selasa (6/4), dilansir reuters.
Ia merujuk pada lambatnya awal kampanye vaksinasi akibat penundaan pengiriman oleh produsen vaksin AstraZeneca di seluruh Uni Eropa. Sanchez mengatakan, jumlah penduduk yang divaksinasi penuh akan melampaui jumlah kumulatif kasus COVID-19, yang pada Senin (5/4) mencapai 3,3 juta infeksi, pada minggu depan.
Tujuan pemerintah bukanlah untuk memperpanjang keadaan darurat, yang berakhir pada 9 Mei setelah diberlakukan selama enam bulan, jika angka epidemiologi memungkinkan, tutur Sanchez. Negara itu akan menerima 87 juta dosis vaksin antara April dan September, kata Sanchez, dengan volume pengiriman kuartal kedua diperkirakan melebihi level Januari-Maret sebanyak 3,5 kali.
Pada kuartal ketiga saja, Spanyol harus menerima pengiriman 48 juta dosis.Data yang dirilis pada Senin menunjukkan sekitar 5,7 juta orang telah menerima sedikitnya satu suntikan, sementara 2,8 juta orang telah menerima dua dosis penuh.