REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Presiden baru Tanzania, Samia Suluhu Hassan, mengambil pendekatan ilmiah untuk memerangi pandemi Covid-19. Keputusannya merupakan perubahan dramatis dari kebijakan pendahulunya, mendiang Presiden John Magufuli yang merupakan salah satu penyangkal Covid-19 terkemuka di Afrika.
Hassan mengatakan, akan membentuk komite teknis untuk menasihatinya tentang ruang lingkup infeksi Covid-19 di negara itu dan cara menanggapi pandemi. "Covid-19 bukan sesuatu yang harus kita diam atau tolak dengan tegas atau terima tanpa melakukan pemeriksaan ilmiah," katanya dalam bahasa Swahili, Selasa (6/4).
Tim tersebut akan melakukan penelitian medis yang akan memberi tahu ruang lingkup masalah. Nantinya mereka akan memberi rekomendasi dan tanggapan yang dapat dilakukan.
Meski langkah Hassan berbeda dengan pendahulunya, pemimpin oposisi Tundu Lissu yang berada di pengasingan di Belgia memperingatkan rakyat Tanzania untuk menahan pujian atas pengumuman Hassan. "Ini tidak akan berbeda dengan cara Magufuli dalam melakukan sesuatu. Itu Magufulisme tanpa Magufuli!" ujarnya dalam posting Twitter.
Menurut Lissu upaya yang dilakukan presiden perempuan pertama Tanzania itu tidak akan berhasil. "Yang dibutuhkan adalah sistem akuntabilitas yang kuat dari pemerintah dan lembaganya. Yang dibutuhkan adalah lebih banyak demokrasi, lebih banyak keadilan, lebih banyak akuntabilitas. Yang dibutuhkan adalah Konstitusi Baru!" katanya. Dwina Agustin/AP