Rabu 07 Apr 2021 14:33 WIB

NYT: Israel Beritahu AS Sebelum Serang Kapal Saviz Iran

Serangan Israel disebut sebagai balasan atas serangan Iran terdahulu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Angkatan Laut Israel (ilustrasi).
Foto: Abir Sultan/EPA
Angkatan Laut Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Israel dilaporkan memberi informasi ke AS bahwa mereka telah menyerang kapal Iran, Saviz di Laut Merah, Selasa (6/4) waktu setempat. Menurut laporan dari New York Times, serangan ke kapal tersebut dianggap sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel.

Laporan New York Times menyebut Israel memberitahu AS akan menyerang Saviz sekitar pukul 7.30 pagi waktu setempat. "Pejabat itu, yang berbicara dengan syarat anonim untuk berbagi komunikasi intelijen swasta, mengatakan bahwa Israel telah menyebut serangan itu sebagai pembalasan atas serangan Iran sebelumnya terhadap kapal-kapal Israel, dan bahwa Saviz telah rusak di bawah garis air," kata laporan itu.

Baca Juga

Kantor berita semi resmi Tasnim melaporkan sebelumnya, bahwa kapal kargo Iran Saviz diserang di Laut Merah oleh ranjau limpet yang terpasang di lambung kapal. "Kapal Iran Saviz telah ditempatkan di Laut Merah selama beberapa tahun terakhir untuk mendukung pasukan komando Iran yang dikirim dalam misi pengawalan kapal komersial (anti-pembajakan)," kata Tasnim seperti dikutip laman Al Arabiya, Rabu.

Serangan Israel terjadi pada hari yang sama ketika Amerika Serikat (AS) dan Iran meluncurkan pembicaraan tidak langsung di Wina melalui kekuatan Eropa untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

'Saviz' secara resmi terdaftar sebagai kapal kargo umum. Namun, Pusat Pemberantasan Terorisme di Akademi Militer Amerika Serikat (USMA) mengatakan 'Saviz' dalam sebuah laporan sebagai kapal induk Iran di stasiun yang terletak di perairan berdekatan Eritrea.

"Kapal memiliki kubah dan antena sinyal intelijen. Itu dikunjungi oleh semua kapal Iran yang bergerak melalui Laut Merah, secara nominal untuk mengoordinasikan langkah-langkah anti-pembajakan. Setidaknya tiga speedboat berbasis di dek, yang digunakan untuk mengangkut personel ke Yaman," tulis laporan itu.

]

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement