REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan pemerintah akan memenuhi tenggat waktu dua pekan mendatang untuk memberikan vaksinasi Covid-19 buat seluruh orang dewasa yang memenuhi syarat di negara itu. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa masalah pandemi belum sepenuhnya terselesaikan dengan langkah tersebut.
“Kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami masih dalam perlombaan hidup dan mati melawan virus ini," ujar Biden dalam sambutannya di Gedung Putih, dilansir India Today, Rabu (7/4).
Biden memperingatkan bahwa varian baru dari Covid-19 tetap menyebar dan bergerak dengan cepat. Pandemi saat ini belum akan berakhir secepatnya. Kondisi itu membuat ia terus mendorong warga Amerika agar mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan, mulai dari mencuci tangan secara rutin, menjaga jarak sosial, dan memakai masker.
Lebih lanjut, Biden mengatakan sesuai jadwal, Pemerintah AS akan mendistribusikan 200 juta dosis vaksin selama 100 hari pertamanya, masih perlu waktu bagi cukup banyak orang Amerika untuk mendapatkan vaksinasi guna memperlambat penyebaran virus. Ia berharap agar setiap orang dewasa di Negeri Paman Sam dapat mendaftar dan memenuhi syarat untuk divaksinasi pada 19 April mendatang.
Pengumuman Biden datang setelah mengunjungi lokasi vaksinasi di Kapel Immanuel di Virginia. Beberapa negara bagian di AS juga dilaporkan telah menaikkan tenggat waktu vaksinasi Covid -19 dari target awal pada 1 Mei mendatang.
Biden menargetkan 100 juta vaksin didistribusikan pada 100 hari pertamanya. Namun, angka ini baru tercapai pada Maret. Meski gagal mencapai tujuan awal, ia mengatakan akan mencoba mempercepat upaya pembukaan kembali sekolah, dengan melakukan vaksinasi lebih awal terhadap guru, pekerja, dan orang-orang yang ada di bidang pendidikan.