REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Regulator obat Meksiko mengatakan tidak memiliki rencana saat ini untuk membatasi penggunaan suntikan COVID-19 AstraZeneca. Sebelumnya, komite penasihat vaksin Inggris mengemukakan masalah keamanan atas penggunaannya pada orang di bawah usia 30 tahun.
Regulator obat Meksiko, Cofepris, mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki informasi yang diajukan oleh Komite Bersama Vaksinasi dan Imunisasi Inggris (JCVI) dan menunggu masukan lebih lanjut dari mitra Meksiko itu."Saat ini, Cofepris tidak berencana membatasi penggunaan vaksin AstraZeneca untuk semua usia atau kelompok," kata pernyataan itu, Rabu (7/4.
JCVI sebelumnya mengatakan vaksin AstraZeneca lebih diutamakan orang dewasa di bawah 30 tahun yang tidak memiliki kondisi (penyakit) bawaan. Meksiko sejauh ini telah memperoleh 3,5 juta dosis vaksin AstraZeneca yang dikembangkan bersama para peneliti Universitas Oxford.
Beberapa di antaranya datang melalui kesepakatan pinjaman dengan Amerika Serikat, di mana suntikan AstraZeneca belum diizinkan. Ada juga kesepakatan dengan Serum Institute of India, yang memproduksi vaksin.
Meksiko dan Argentina juga memiliki kesepakatan dengan AstraZeneca untuk memproduksi vaksinnya untuk didistribusikan di Amerika Latin, dengan dukungan finansial dari yayasan miliarder Meksiko Carlos Slim.