Jumat 09 Apr 2021 00:34 WIB

Putin dan Merkel Bahas Ketegangan di Perbatasan Ukraina

Penumpukan pasukan militer Rusia juga dikhawatirkan menambah ketegangan

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Vladimir Putin dan Angela Merkel
Foto: AP PHOTO
Vladimir Putin dan Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Kanselir Jerman Angela Merkel 'mengungkapkan keprihatinan' mengenai meningkatnya ketegangan di timur Ukraina. Dalam sambungan telepon tersebut mereka juga membahas tokoh oposisi yang ditahan Alexei Navalny.

Sambungan telepon itu digelar saat bentrokan antara separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina semakin memanas beberapa pekan terakhir. Penumpukan pasukan militer Rusia juga dikhawatirkan menambah ketegangan dalam konflik tersebut.

Baca Juga

"Presiden Rusia dan Kanselir Jerman mengungkapkan keprihatinan mengenai meningkatnya ketegangan di selatan Ukraina," kata Kremlin dalam pernyataannya seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (8/4).

"Perhatian Vladimir Putin ditarik pada aksi Kiev yang baru-baru ini sengaja memperburuk situasi di garis depan," kata mereka.

Pada Kamis pagi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengunjungi garis depan di bagian timur negara itu. Beberapa hari terakhir ia meminta dukungan dari negara-negara Barat.

Perang di Ukraina pecah setelah Moskow menganeksasi Krimea tahun 2014 lalu. Konflik tersebut sudah menelan 13 ribu nyawa.

Kiev dan negara-negara Barat menuduh Rusia mendukung separatis dengan senjata dan pasukan. Moskow berulang kali membantah klaim tersebut. Perundingan damai yang ditengahi Prancis dan Jerman sejak 2015 lalu gagal mengakhiri perang.

Kremlin tidak membantah pergerakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina. Tapi mereka menegaskan Moskow tidak mengambil sikap mengancam.

Dalam sambungan telepon tersebut pemimpin Rusia dan Jerman juga membahas tentang kritikus Kremlin yang saat ini sedang dipenjara Alexei Navalny. Sejak pekan lalu, ia melakukan mogok makan untuk menuntut pengobatan yang tepat bagi sakit punggung dan kakinya. Putin dan Merkel juga membahas konflik Suriah dan krisis politik di Libya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement