REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan mengizinkan duta besar terlengser Myanmar, Kyaw Zwar Minn, untuk tetap tinggal sambil ia memutuskan masa depannya. Pernyataan itu disampaikan setelah Zwar Minn tidak bisa masuk ke kedutaan besarnya sendiri.
"Kami mengecam cara militer Myanmar di London melarang masuk duta besar mereka ke kedutaan kemarin sore," demikian Kementerian Luar Negeri."Kami mengapresiasi keberanian Kyaw Zwar Minn dalam membela rakyat Myanmar. Mengingat aksi perundungan terjadi terhadap Tuan Minn, kami berupaya memastikan bahwa ia bisa tinggal dengan aman di Kerajaan Inggris sambil memutuskan masa depannya untuk jangka panjang."
Kyaw Zwar Minn, yang terkunci dari kedutaannya oleh perwakilan militer, pada Kamis (8/4) mendesak pemerintah Inggris agar tidak mengakui utusan junta militer dan mengusir mereka pulang ke Myanmar. "Kami yakin Pemerintah Inggris tidak akan mendukung mereka yang bekerja untuk junta militer dan kami juga akan mendesak pemerintah Inggris agar memulangkan mereka," katanya.
Dalam sebuah surat ke Kementerian Luar Negeri Inggris dari kedutaan Myanmar, yang dilihat oleh Reuters, mereka yang mengendalikan kedutaan menyebutkan bahwa wakil Duta Besar Chit Win telah mengambil alih tanggung jawab di London mulai 7 April.
Kyaw Zwar Minn melalui juru bicaranya mengatakan bahwa "dirinya secara penuh menyakini bahwa pemerintah Inggris akan terus memperlihatkan penolakan mereka terhadap rezim militer yang melanggar hukum.