Selasa 13 Apr 2021 21:41 WIB

Wakil Menlu AS akan Bahas Sengketa Lebanon dengan Israel

Pejabat AS juga akan membahas pembentukan pemerintahan baru Lebanon

Red: Nur Aini
Bendera Amerika Serikat
Foto: anbsoft.com
Bendera Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (Deplu AS) mengatakan, bahwa Wakil Menteri Luar Negeri Urusan Politik Deplu AS, David Hale akan melakukan perjalanan ke Lebanon pekan ini. Pejabat AS itu diperkirakan akan membahas sengketa perbatasan laut antara Lebanon dan Israel hingga pembentukan pemerintahan yang terhenti.

"Dia akan menggarisbawahi keprihatinan Amerika dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi di seluruh negeri dan kebuntuan politik yang berkontribusi pada situasi yang memburuk," kata Departemen Luar Negeri dalam sebuah pernyataan seperti dilansir laman Al Arabiya, Selasa (13/4).

Baca Juga

"Wakil Menteri Luar Negeri Hale akan menekan para pejabat Lebanon dan pemimpin partai untuk bersatu dan membentuk pemerintah yang mampu dan berkomitmen untuk melaksanakan reformasi ekonomi dan pemerintahan sehingga rakyat Lebanon dapat menyadari potensi penuh mereka," ujar pernyataan tersebut.

Sebelumnya dilaporkan Al Arabiya bahwa diplomat AS itu dijadwalkan berangkat ke Lebanon untuk menghidupkan kembali pembicaraan perbatasan laut antara Lebanon dan Israel. AS telah mengirim beberapa utusan selama sepuluh tahun terakhir dalam upaya untuk menengahi solusi atas perairan yang disengketakan tersebut.

Area yang disengketakan berukuran lebih dari 800 kilometer persegi. Washington berhasil menjadi perantara pembicaraan non-keamanan pertama dalam lebih dari 30 tahun antara Beirut dan Tel Aviv pada akhir tahun lalu. Namun Lebanon baru-baru ini mengingkari perbatasan maritim yang sebelumnya diadopsi dan menuntut tambahan 1.430 kilometer persegi (550 mil persegi).

Sebuah dekrit ditandatangani oleh pejabat Lebanon, termasuk perdana menteri sementara, dan dikirim ke kursi kepresidenan pada Senin. Amandemen klaim asli Lebanon yang diajukan ke PBB berupaya untuk menambahkan air ekstra ke zona ekonomi eksklusifnya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement