Rabu 14 Apr 2021 08:53 WIB

Iran akan Tingkatkan Pengayaan Uranium Hingga 60 Persen

Penganyaan uranium 60 persen mendekati tingkat pembuatan bom atom, meski Iran bantah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Sebuah bangunan rusak akibat kebakaran, di fasilitas pengayaan uranium Natanz sekitar 200 mil (322 kilometer) selatan ibukota Teheran, Iran, dalam foto yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Organisasi Energi Atom Iran.
Foto: timesofsiarel
Sebuah bangunan rusak akibat kebakaran, di fasilitas pengayaan uranium Natanz sekitar 200 mil (322 kilometer) selatan ibukota Teheran, Iran, dalam foto yang dirilis pada 2 Juli 2020 oleh Organisasi Energi Atom Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran akan meningkatkan pengayaan uranium hingga mencapai kemurnian 60 persen. Ini adalah langkah yang akan membuat kemurnian fisil ke tingkat lebih dekat untuk membuat bom atom.

“Mulai malam ini, persiapan praktis untuk pengayaan 60 persen akan dimulai di Natanz. (Tingkat pengayaan) 60 persen uranium digunakan untuk membuat radiopharmaceutical," ujar kantor berita semi-resmi Fars mengutip juru bicara badan nuklir Iran Behrouz Kamalvandi.

Baca Juga

Seorang pejabat Iran mengatakan kepada Reuters bahwa pengayaan uranium sebesar 60 persen akan dilakukan dalam jumlah kecil. Untuk membuat bom atom diperlukan kemurnian fisil yang mencapai 90 persen.

Pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional telah mengetahui keputusan Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium menjadi 60 persen. Sementara juru bicara Gedung Putih Jen Psaki menyebut tindakan Iran itu sangat provokatif. Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mempertanyakan keseriusan Teheran dalam pembicaraan nuklir.

Tindakan Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium hingga 60 persen dilakukan sebelum dimulainya kembali pembicaraan di Wina yang bertujuan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA), dengan sejumlah negara besar. Pada 2018, Amerika Serikat (AS) keluar dari JCPOA di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement