Kamis 15 Apr 2021 16:29 WIB

16 Negara Bagian Jerman Didesak Perketat Pembatasan Sosial

Jerman ingin menekan gelombang ketiga penularan Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
 Orang-orang mengantre di depan pusat vaksinasi penyakit COVID -19 di
Foto: AP/Michael Sohn
Orang-orang mengantre di depan pusat vaksinasi penyakit COVID -19 di

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn mendesak 16 negara bagian federal di sana untuk segera memberlakukan pembatasan sosial yang lebih ketat. Hal itu guna menekan gelombang ketiga penularan Covid-19.

“Kami tahu dari musim gugur lalu apa yang terjadi jika kami tidak bertindak cepat,” kata Spahn kepada awak media, Kamis (15/4). Dia menambahkan dokter memperkirakan akan ada 6.000 pasien dalam perawatan intensif pada akhir bulan ini.

Baca Juga

Presiden Robert Koch Institute (RKI) Lotha Wieler mengisyaratkan mendukung gagasan pengetatan pembatasan sosial. “Situasi di rumah sakit semakin memuncak, dalam beberapa kasus secara dramatis,” ujarnya.

RKI adalah badan penyakit menular Jerman. Wieler menyebut situasinya berpotensi lebih buruk dibandingkan gelombang kedua lalu. Pekan lalu Spahn mengatakan negaranya perlu menerapkan karantina wilayah (lockdown) nasional. Dia menyebut jam malam juga mungkin diperlukan untuk mengurangi kontak sosial.

Spahn mengungkapkan saat ini terdapat 4.500 pasien Covid-19 yang berada dalam perawatan intensif. "Jika ini terus berlanjut, itu akan terlalu merepotkan sistem kesehatan kita," ujarnya pada Jumat (9/4) lalu.

Sebelumnya, Kanselir Jerman Angela Merkel telah mengatakan dia mendukung penerapan lockdown ketat dan singkat di negaranya. "Setiap seruan untuk penguncian singkat dan seragam adalah benar," kata wakil juru bicara pemerintah Ulrike Demmer kepada awak media pada Rabu (7/4).

Dia menyebut Jerman melihat semakin banyak pasien yang harus menjalani perawatan intensif. Menurut Demmer, saat ini pemerintah juga tengah mengkaji apakah tindakan nasional, bukan regional, diperlukan.

Sejauh ini, Jerman telah mencatatkan lebih dari tiga juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 79 ribu jiwa. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement