Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Kamis (15/4) mengumumkan pengusiran terhadap 10 diplomat Rusia dan mengeluarkan serangkaian sanksi yang menargetkan individu dan entitas Rusia atas campur tangan pemilu, upaya peretasan, dan tindak kejahatan lainnya.
Sanksi tersebut merupakan aksi pembalasan pertama terhadap Kremlin atas serangan peretasan SolarWinds pada tahun lalu. Enam perusahaan Rusia yang diduga membantu aktivitas dunia maya negara itu juga turut dikenai sanksi.
Sebanyak 32 orang dan entitas lainnya dituduh berusaha mencampuri pemilu AS tahun lalu. Gedung Putih mengatakan, 10 diplomat yang diusir, termasuk perwakilan dari Badan Intelijen Rusia.
Tuduhan terhadap Rusia
Pemerintahan Presiden Joe Biden sebelumnya mengatakan akan meminta pertanggungjawaban Kremlin atas campur tangan dalam pemilihan presiden tahun lalu dan serangan peretasan beberapa agen federal AS.
Dalam peretasan SolarWinds, peretas Rusia diduga telah "menginfeksi" perangkat lunak dengan kode berbahaya hingga mampu mengakses agensi federal AS. Selain peretasan, pada bulan lalu pejabat AS mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin secara pribadi mengizinkan operasi dalam pemilu presiden AS.
Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump tidak mengindahkan serangan dunia maya tersebut dan meragukan penilaian para pejabatnya terhadap Rusia.
Moskow angkat bicara
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan akan segera menanggapi penjatuhan sanksi AS dalam waktu dekat. Duta besar AS di Moskow juga telah dipanggil. "Duta besar AS di Rusia berada di kementerian luar negeri kami sekarang. Saya hampir tidak akan mengatakan ini sebelumnya, tetapi saya dapat mengatakannya sekarang: Ini tidak akan menjadi pertemuan yang menyenangkan baginya," kata juru bicara kementerian Maria Zakharova dalam jumpa pers.
Badan intelijen luar negeri Rusia, SVR, pada Kamis (15/04) menolak klaim AS atas serangan dunia maya dan menganggapnya sebagai "omong kosong."
"Kami hanya akan mengatakan bahwa membaca omong kosong ini adalah pekerjaan yang tidak terlalu menarik," kata SVR dalam sebuah pernyataan, mengacu pada perintah eksekutif AS yang mengumumkan sanksi.
NATO dan UE serukan dukungan untuk AS
Menyusul pengumuman sanksi AS, aliansi pertahanan NATO mengeluarkan sebuah pernyataan. "Sekutu NATO mendukung dan berdiri dalam solidaritas dengan Amerika Serikat, menyusul pengumuman pada 15 April tentang tindakan untuk menanggapi aktivitas Rusia yang tidak stabil," kata pernyataan itu.
"Rusia terus menunjukkan pola perilaku destabilisasi yang berkelanjutan, termasuk pelanggaran terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dan Georgia, dan pelanggaran berkelanjutan, non-implementasi, dan pengelakan berbagai kewajiban dan komitmen internasional."
Uni Eropa turut menyatakan solidaritasnya dan mengatakan upaya peretasan juga telah membahayakan kepentingan UE. "Kompromi tersebut mempengaruhi pemerintah dan bisnis di seluruh dunia, termasuk anggota UE," kata Kepala Urusan Luar Negeri UE Josep Borrell.
ha/hp (FP, AP, Reuters)