REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- China dan Amerika Serikat (AS) sepakat untuk memperkuat janji untuk mengatasi perubahan iklim sebelum pertemuan internasional yang digelar akhir tahun ini. Hal itu disampaikan dalam pernyataan gabungan kedua negara.
Kementerian Lingkungan China mengatakan pernyataan itu disampaikan usai Utusan Khusus Presiden AS dalam bidang Perubahan Iklim John Kerry bertemu dengan utusan khusus China Xie Zhenhua di Shanghai, Jumat (16/4) lalu.
"Amerika Serikat dan China berkomitmen untuk bekerja sama satu sama lain dan dengan negara lain itu untuk mengatasi krisis perubahan iklim," kata kedua negara dalam pernyataan mereka, Ahad (18/4).
AS dan China mengatakan akan melanjutkan diskusi 'tahun 2020 untuk melakukan aksi konkret dalam upaya mengurangi emisi yang bertujuan menjaga suhu udara dunia sesuai dengan yang disepakati Perjanjian Paris'.
Kerry tiba di Shanghai pada Rabu (14/4) malam dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat. Ia segera dipindahkan ke hotel yang tidak terbuka utuk umum. Dari Shanghai, ia berangkat ke Seoul.
Di China, ia melakukan pertemuan tingkat tinggi pertama pemerintah Presiden AS Joe Biden. Selain pertemuan antara Menteri Luar Negeri kedua negara di Alaska bulan Maret lalu.
Pertemuan itu juga menandai dimulainya kembali dialog perubahaan iklim dari produsen gas rumah kaca terbesar di dunia. Diskusi bilateral mengenai isu itu terhenti selama pemerintahan Donald Trump yang menarik AS dari Perjanjian Paris setelah mengklaim kesepakatan itu merugikan bisnis AS.