Ahad 18 Apr 2021 16:55 WIB

Israel Cabut Peraturan Wajib Bermasker di Luar Ruangan

Lebih dari separuh populasi Israel sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Salah satu sudut Kota Tel Aviv, Israel. Israel berencana membuka kembali pintunya bagi wisatawan asing yang sudah divaksin Covid-19.
Foto: EPA/ABIR SULTAN
Salah satu sudut Kota Tel Aviv, Israel. Israel berencana membuka kembali pintunya bagi wisatawan asing yang sudah divaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel mencabut peraturan tentang kewajiban mengenakan masker di luar ruangan pada Ahad (18/4). Langkah itu diambil setelah lebih dari separuh populasinya sudah menerima dua dosis vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.

Peraturan tentang kewajiban mengenakan masker di ruang publik diterapkan otoritas Israel setahun lalu. Meski kini warga diperkenankan tak mengenakan masker saat di luar, Kementerian Kesehatan Israel menegaskan kewajiban bermasker tetap berlaku jika mereka berada di ruang publik dalam ruangan. Warga diimbau tetap membawa masker.

Baca Juga

Selain mencabut peraturan tentang kewajiban mengenakan masker di luar ruangan, Israel pun memutuskan membuka kembali sekolah-sekolah. Siswa-siswi dari mulai taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah atas, akan memulai kembali kegiatan belajar mengajar.

Kementerian Pendidikan Israel mengatakan sekolah harus terus mendorong kebersihan pribadi, ventilasi ruang kelas, dan menjaga jarak ideal selama istirahat serta jam pelajaran. Israel telah mencatat penurunan tajam kasus baru Covid-19. Hampir 54 persen dari 9,3 juta populasinya sudah menerima dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech.

Aktivitas perekonomian di sana pun mulai bergeliat kembali. Pekan ini, Israel mengumumkan akan kembali membuka diri bagi turis asing yang hendak berwisata ke negara tersebut. Syaratnya mereka telah terbukti divaksinasi Covid-19.

Kementerian Pariwisata Israel mengungkapkan, sejumlah kelompok turis bakal diizinkan memasuki negara tersebut mulai 23 Mei. Pengunjung perorangan diizinkan pada tahap selanjutnya. Semua wisatawan yang hendak memasuki Israel akan terlebih dulu diuji Covid-19 sebelum melakukan penerbangan.

Selain itu, mereka pun harus menunjukkan tes serologis guna membuktikan bahwa individu-individu terkait telah menerima vaksin Covid-19. “Setelah perekonomian terbuka, sekarang saatnya untuk mengizinkan pariwisata secara hati-hati dan penuh perhitungan,” kata Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein dalam pernyataan bersama dengan Kementerian Pariwisata pada Selasa (13/4).

Israel telah menutup perbatasannya lebih dari setahun. Hal itu guna membendung peningkatan kasus impor Covid-19. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement