REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengecam Rusia karena menjadi ancaman langsung dan spesifik bagi keamanan Eropa. Hal itu diungkapkan saat ketegangan antara Rusia dan Ukraina kembali meningkat.
"Penumpukan senjata Rusia dan peperangannya di tengah-tengah Eropa telah menciptakan ancaman nyata," kata Kramp-Karrenbauer saat berbicara di Konrad-Adenauer Foundation di kota Koeningsbronn pada Sabtu (17/4), dikutip laman Anadolu Agency.
Dia menuding Rusia menempatkan sejumlah rudal yang dapat mencapai Jerman tanpa banyak peringatan. "Ini terjadi dengan melanggar perjanjian kontrol senjata saat ini dan secara rahasia," ujarnya.
Pada 2018, Rusia mengonfirmasi penempatan rudal Iskander dengan jangkauan 500 kilometer di eksklave Kaliningrad yang terletak di antara Polandia, Lituania, dan Laut Baltik. Pengakuan datang setelah permainan "petak umpet" yang panjang.
Kramp-Karrenbauer pun mengomentari eskalasi ketegangan Rusia-Ukraina. Menurut dia, pengerahan pasukan Rusia ke perbatasan Ukraina adalah provokasi yang disengaja. "Sayangnya, pendekatan Rusia tidak cocok untuk menciptakan kepercayaan, tapi seharusnya memancing reaksi," ucapnya.
Ia memuji Ukraina yang tetap berkepala dingin menghadapi tindakan militer Rusia. "Karena kami, bersama dengan Ukraina, tidak ingin terlibat dalam pertandingan Rusia ini," kata Kramp-Karrenbauer.
Dia menekankan siapa pun yang menunjukkan seperti ini bukanlah anti-Rusia. Siapa pun yang menunjukkan hal ini sedang membahas fakta politik yang penting dan mengambil tindakan pencegahan aktif untuk negara kami dan untuk Eropa," ujarnya.