REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Kerja Sama Luar Negeri dan Hubungan Internasional, Prof DR Sudarnoto Abdul Hakim menegaskan, pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Hebron, sangat butuh bantuan dari rakyat Indonesia. MUI akan segera menggelar rapat tugas, agar seluruh rakyat dan ummat muslim Indonesia dapat berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit ini.
Pada Sabtu (174) tim Aqsa Working Group (AWG) menemui Prof Dr Sudarnoto di UHAMKA Jakarta. Rombongan dipimpin Ketua Presidium M Anshorullah bersama Sekretaris Jenderal AWG Subhan Amier Chaf dan pengurus AWG lainnya Angga Aminuddin dan Panji ahmad.
Prof Sudarnoto menjelaskan, perencanaan pembanguan rumah sakit ini akan menggandeng berbagai kalangan dan organisasi.
"Termasuk dari Aqsa Working Group yang telah banyak memberi masukan dan saran produktif untuk pembangunan rumah sakit ini," ujarnya.
Ketua Presidium AWG M Anshorullah dan Angga Aminudin menyambut baik rencana kerja sama pembangunan RS Indonesia di Hebron dan siap mengerahkan relawan yang berpengalaman untuk menyelesaikan pembangunan tersebut.
"Alhamdulillah dengan izin Allah kami telah mengirimkan relawan untuk pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza dan Myanmar" kata Anshorullah.
Sekjen AWG Subhan Amier Chaf dalam pertemuan itu menjelaskan, para relawan tersebut sangat berpengalaman. Ini karena sebelumnya telah berhasil menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan di Myanmar.
"Hal itu atas kerja sama yang baik antara kami (AWG) dan Yayasan Shuffah Hizbullah Al-Fatah serta tentunya dari MER-C dan doa dari seluruh rakyat Indonesia," jelas Subhan.
Subhan menjelaskan, relawan yang dikirim harus betul-betul berpengalaman karena pembangunan RS Indonesia berada di lokasi yang kerap kali menjadi target serangan tentara Israel yang menyasar warga Palestina. "Kita harus mempersiapkannya dengan matang dari A to Z nya," kata Subhan.
Pembangunan RS Indonesia di Hebron yang diinisiasi oleh MUI diperkirakan akan menelan biaya Rp 100 miliar. Prof Sudarnoto juga berharap pembangunan RS Indonesia akan selesai tidak lebih dari lima tahun.
Rumah sakit tersebut rencananya akan dibangun untuk menampung para pasien di wilayah Hebron Palestina yang berpenduduk sekitar 1,2 juta yang membutuhkan bantuan pengobatan, khususnya untuk fisioterapi dan rehabilitasi. Saat ini, proses pembangunan masih tahap pengumpulan dana.
Dalam pertemuan lanjutan itu AWG sampaikan terima kasih dan memberikan cinderamata kepada Prof Sudarnoto atas partisipasinya sebagai salah satu narasumber dalam Webinar Internasional dan Milad AWG ke-13, pada 3 April 2021 lalu.