Senin 19 Apr 2021 11:35 WIB

130 Juta Warga Usia Dewasa AS sudah Terima Vaksin Covid-19

Lebih dari setengah juta populasi dewasa AS sudah disuntik satu dosis vaksin Covid-19

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Di depan bendera Amerika, perawat Lillian Wirpsza, kiri, memberikan vaksin COVID-19 kepada Shylee Stewart, perawat persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Universitas George Washington, Senin, 14 Desember 2020 di Washington.
Foto: AP/Jacquelyn Martin/AP Pool
Di depan bendera Amerika, perawat Lillian Wirpsza, kiri, memberikan vaksin COVID-19 kepada Shylee Stewart, perawat persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Universitas George Washington, Senin, 14 Desember 2020 di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melaporkan lebih dari setengah orang dewasa di negara itu sekarang telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19, Ahad (18/4). Artinya hampir 130 juta orang berusia 18 tahun atau lebih telah menerima suntikan pertama mereka.

Menurut CDC, angka itu membentuk sekitar 50,4 persen dari total populasi orang dewasa AS. Upaya itu menandai tonggak sejarah bagi negara yang telah melihat lebih dari 560.000 kematian akibat pandemi dan tertinggi untuk negara mana pun.

Baca Juga

AS telah menyalurkan 209.406.814 dosis vaksin Covid-19 di negara itu pada Ahad pagi. CDC menyatakan, pemerintah pun telah mendistribusikan 264.505.725 dosis. Angka-angka itu naik dari 205.871.913 dosis vaksin yang telah digunakan pada 17 April dari 264.499.715 dosis yang diberikan.

CDC mengatakan, 131.247.546 orang telah menerima setidaknya satu dosis, sementara 84.263.408 orang telah divaksinasi penuh. Penghitungan CDC mencakup vaksin dua dosis dari Moderna Inc dan Pfizer Inc / BioNTech, serta vaksin sekali pakai Johnson & Johnson (J&J).

Sebelum laporan tersebut, pekan lalu, CDC merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 J&J selama beberapa hari. Keputusan itu setelah enam perempuan di bawah usia 50 mengalami pembekuan darah langka setelah menerima suntikan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement