Senin 19 Apr 2021 11:29 WIB

Jepang Minta Pfizer Kirim Lebih Banyak Vaksin

Baru 1 persen penduduk Jepang yang telah mengikuti program vaksinasi.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meninggalkan kediaman resmi perdana menteri menuju bandara, di Tokyo Kamis, 15 April 2021. Suga diketahui telah meminta Pfizer untuk lebih banyak memasok vaksin Covid-19 ke negaranya mengingat inokulasi yang rendah.
Foto: AP/Sadayuki Goto/Kyodo News
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga meninggalkan kediaman resmi perdana menteri menuju bandara, di Tokyo Kamis, 15 April 2021. Suga diketahui telah meminta Pfizer untuk lebih banyak memasok vaksin Covid-19 ke negaranya mengingat inokulasi yang rendah.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga diketahui telah meminta Pfizer untuk lebih banyak memasok vaksin Covid-19 ke negaranya. Hal itu mengingat inokulasi di Jepang yang dinilai tertinggal dibandingkan negara lain.

Jepang memang diketahui telah memulai upaya inokulasi pada pertengahan Februari. Tetapi, hanya sekitar 1 persen populasi Jepang yang sejauh ini mendapatkan pasokan. Menurut laporan, kekurangan vaksin ini terjadi disebabkan oleh kontrol ekspor Uni Eropa.

Mengutip The Hill, Senin (19/4), Suga telah berbicara dengan CEO Pfizer Albert Bourla tentang masalah kekurangan vaksin dan memintanya untuk menyediakan pasokan yang cukup bagi penerima yang memenuhi syarat di Jepang hingga September mendatang. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta untuk memastikan pengiriman yang stabil dan cepat daripada pengiriman vaksin yang sedang berlangsung kini.

Hingga tahun ini, Jepang telah memesan 344 juta dosis vaksin yang akan mencukupi seluruh penduduk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement