REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – India melaporkan lebih dari 314 ribu kasus baru Covid-19 pada Kamis (22/4). Jumlah penambahan tersebut merupakan peningkatan harian tertinggi yang pernah dicatatkan negara tersebut sejak pandemi.
Sistem layanan kesehatan di India mulai kewalahan menghadapi lonjakan tajam kasus Covid-19. Rumah sakit di India utara dan barat, termasuk ibu kota New Delhi, telah mengumumkan mereka hanya memiliki beberapa jam stok oksigen medis yang dibutuhkan agar para pasien Covid-19 tetap terselamatkan.
Menurut data Pemerintah Negara Bagian New Delhi, lebih dari dua pertiga rumah sakit di sana tak memiliki lagi tempat tidur kosong. Dokter akhirnya menyarankan para pasien tinggal di rumah. "Kami tidak pernah mengira gelombang kedua (Covid-19) akan menghantam kami begitu keras," kata Ketua Eksekutif Biocon & Biocon Biologics Mazumbar Shaw dalam tulisannya untuk Economic Times. Biocon & Biocon Biologics adalah sebuah perusahaan perawatan kesehatan di India.
Menurut Shaw, pemerintah dan masyarakat India memang lengah saat melihat adanya penurunan kasus baru Covid-19. "Rasa puas diri menyebabkan kekurangan obat-obatan, persediaan medis, dan tempat tidur rumah sakit yang tak terduga,” ujarnya.
India telah meluncurkan program vaksinasi Covid-19. Namun hanya sebagian kecil dari total populasi 1,3 miliar orang yang memperolehnya. Sejauh ini India nyaris mencatatkan 16 juta kasus Covid-19 dengan korban meninggal melampaui 184 ribu jiwa. Ia menempati posisi kedua sebagai negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia, dilansir dari AP.
Baca juga : Kebanjiran Korban Meninggal Covid-19, India Kremasi Massal