India melaporkan angka harian kasus Covid-19 di dunia untuk hari kedua pada Jumat (23/4), dengan infeksi harian mencapai 332.730 kasus, naik dari 314.835 hari sebelumnya. Sejumlah orang telah meninggal saat menunggu pasokan oksigen, dan sebagian besar tempat tidur perawatan intensif di rumah sakit di ibukota India New Delhi penuh.
Angka kematian dalam 24 jam terakhir juga melonjak ke rekor 2.263, kata kementerian kesehatan. Lonjakan kasus kematian terjadi ketika kebakaran di sebuah rumah sakit di Virar, pinggiran kota Mumbai, yang merawat pasien COVID-19 menewaskan 13 orang. Inilah peristiwa kebakaran rumah sakit terbaru, setelah sebelumnya terjadi beberapa peristiwa kebakaran di fasilitas kesehatan.
"Kebakaran di rumah sakit COVID-19 di Virar sangat tragis," kata Perdana Menteri Narendra Modi di Twitter, menyetujui pembayaran untuk kerabat korban.
Kecelakaan rumah sakit dan kehabisan oksigen
Pada Kecelakaan hari Rabu (21/4), 22 pasien COVID-19 meninggal di rumah sakit umum di negara bagian Maharashtra ketika pasokan oksigen mereka habis setelah tangki bocor. Setidaknya sembilan pasien cvorona meninggal dalam kebakaran rumah sakit di Mumbai sebulan sebelumnysa, pada 26 Maret.
New Delhi hari Jumat melaporkan lebih dari 26.000 kasus baru dengan 306 kematian, atau sekitar satu kematian setiap lima menit, laju tercepat sejak pandemi dimulai.
Varian baru yang lebih menular, khususnya varian "mutan ganda" yang berasal dari India, kemungkinan telah membantu mempercepat lonjakan, kata para ahli.
Oksigen dan tempat tidur medis menjadi langka, dengan rumah sakit besar memasang pemberitahuan yang mengatakan bahwa mereka tidak memiliki ruang untuk lebih banyak pasien dan polisi dikerahkan untuk mengamankan pasokan oksigen.
Max Healthcare, yang menjalankan jaringan rumah sakit di utara dan barat India, memposting pengumuman di Twitter bahwa pasokan darurat oksigen di fasilitasnya di New Delhi habis. "Kami menyesal menginformasikan bahwa kami menangguhkan penerimaan pasien baru di semua rumah sakit kami di Delhi ... sampai pasokan oksigen stabil," kata perusahaan itu.
Tidak terapkan lockdown karena khawatir ekonomi mundur
Panggilan putus asa serupa dari rumah sakit dan orang biasa telah diposting di media sosial selama beberapa minggu terakhir di seluruh negeri.
Pakar kesehatan mengatakan India terlalu cepat berpuas diri pada musim dingin lalu, ketika kasus baru berjalan sekitar 10.000 per hari dan tampaknya terkendali. Ketika itu pemerintah mencabut pembatasan untuk memungkinkan pertemuan besar.
Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi tahun lalu memerintahkan lockdown ketat pada tahap awal pandemi. Namun karena khawatir kemunduran ekonomi dan masalah sosial, pemerintah India sekarang berusaha tidak menerapkan lockdown ketat lagi.
hp/vlz (rtr, ap)