REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sistem perawatan kesehatan India sedang goyah karena rekor lonjakan kasus Covid-19 memberi tekanan pada kuota tempat tidur rumah sakit dan menguras pasokan oksigen. Para keluarga memohon agar kerabat mereka yang sakit parah dirawat, dengan beberapa pasien tidak dirawat selama berjam-jam. Krematorium menyelenggarakan pembakaran massal untuk pemakaman.
Pada Jumat (23/4), India melaporkan 332.730 kasus baru virus corona, menetapkan rekor dunia untuk hari kedua berturut-turut. Kematian berjumlah 2.263 dalam 24 jam.
Dr Atul Gogia, konsultan di rumah sakit Sir Ganga Ram di Delhi, mengatakan bahwa telah terjadi lonjakan besar pada pasien, tidak menyisakan ruang di ruang gawat darurat.
"Kami tidak memiliki banyak titik oksigen. Titik oksigen apa pun yang ada di sana penuh. Pasien datang dengan tabung oksigen mereka sendiri atau tanpa oksigen. Kami ingin membantu mereka tetapi tidak ada tempat tidur yang cukup dan titik oksigen yang tidak cukup, bahkan untuk menyuplai mereka oksigen jika ada," kata Dr Gogia dilansir BBC, Jumat.
Semua saluran telepon rumah sakit macet. Aktivitas rumah sakit sangat ramai, ada ambulans yang diparkir, pasien ingin diturunkan, tetapi masalahnya, tidak ada tempat.
"Kami mencoba untuk memobilisasi, kami mencoba mengeluarkan pasien yang menjadi stabil sedini mungkin sehingga kami dapat meningkatkan perputarannya, tetapi keadaan sulit saat ini." katanya.
Maharashtra, negara bagian yang paling parah terkena dampak di India, menghadapi kekurangan oksigen. Di ibu kota negara bagian, Mumbai, setidaknya 13 pasien meninggal setelah kebakaran terjadi di unit perawatan intensif sebuah rumah sakit yang merawat pasien Covid.
Dua hari sebelumnya, 24 pasien Covid meninggal di bagian lain negara bagian itu setelah kebocoran mengganggu aliran oksigen ke ventilator mereka.
Pada Jumat (23/4) pagi, Max Healthcare, yang menjalankan 10 rumah sakit swasta di sekitar Delhi, mengeluarkan pesan "SOS", mengatakan bahwa persediaan di dua lokasinya akan habis dalam kurang dari satu jam. Kekurangan itu kemudian diatasi.
Tiga negara bagian lainnya yaitu Gujarat, Uttar Pradesh dan Haryana, juga menghadapi kekurangan yang kritis. Angkatan Udara India digunakan untuk mengangkat tanker oksigen dan pasokan ke berbagai bagian negara.