REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Delhi merupakan salah satu kota di India yang mengalami situasi terburuk akibat pandemi Covid-19 saat ini. Kasus kematian akibat Covid-19 di kota tersebut mencapai 306 kasus dalam sehari atau setara dengan satu kematian setiap lima menit.
Kasus Covid-19 di India tercatat kembali mengalami lonjakan dalam beberapa pekan ini. Kemunculan varian Covid-19 baru di India dinilai menjadi dalang dari lonjakan tersebut.
Di antara semua kota di India, Delhi menghadapi gelombang kedua yang terburuk. Banyak rumah sakit yang mulai kehabisan pasokan oksigen medis dan kapasitas krematorium untuk membakar jasad pasien Covid-19 semakin terbatas.
Seperti dilansir Sky News, angka pasien Covid-19 yang mengisi tempat tidur rumah sakit di Delhi mengalami peningkatan hingga 1.146 kasus per hari. Angka ini tampak berlipat ganda setiap delapan hari.
Sebagai perbandingan, pada awal Maret hanya ada sekira 500 tempat tidur di rumah sakit Delhi yang terisi oleh pasien Covid-19. Lebih dari 5.000 tempat tidur lainnya kosong atau tidak terisi. Namun, per 22 April 2021, hanya tersisa 2.047 tempat tidur.
Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di India saat ini mendorong pemerintah untuk mengubah ruang-ruang yang tersedia menjadi ruang perawatan untuk pasien Covid-19. Sebanyak 75 gerbong kereta bahkan ikut dialihfungsikan menjadi rumah sakit darurat untuk menyediakan 1.200 tempat tidur tambahan bagi pasien Covid-19.
Koresponden Sky News Alex Crawford juga melaporkan bahwa ada banyak pasien yang harus dirawat di area trotoar di luar rumah sakit. Sebagian pasien sudah terlebih dahulu meninggal saat sedang menunggu pertolongan.
Bukan hanya tempat tidur atau ruang perawatan yang menjadi kendala di India saat ini. Ketersediaan pasokan oksigen di rumah sakit pun menjadi masalah yang mengkhawatirkan. Salah satu jejaring rumah sakit di India, Max Healthcare, bahkan harus menunda penerimaan pasien di rumah sakit mereka yang ada di New Delhi karena kekurangan oksigen.
Pengadilan Tinggi New Delhi telah meminta pemerintah untuk mengalihkan oksigen untuk penggunaan industri ke rumah sakit agar bisa menyelamatkan lebih banyak pasien. Kementerian Kesehatan India juga menyatakan bahwa sebanyak 6.600 metrik ton dari 7.500 metrik ton oksigen yang diproduksi di India dialokasikan untuk penggunaan medis.