Senin 26 Apr 2021 20:56 WIB

Lebanon Minta Saudi Pertimbangkan Larangan Impor Produknya

Saudi menduga pengiriman buah dan sayuran dari Lebanon untuk penyelundupan narkoba

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Seorang pedagang memajang sayuran untuk persiapan Ramadhan di sebuah pasar di Beirut, Lebanon, Senin, 12 April 2021.
Foto:

Kantor berita pemerintah Saudi, SPA mengatakan, penangguhan impor buah dan sayuran dari Lebanon dilakukan setelah otoritas Saudi berulang kali mengajukan banding tentang masalah tersebut. Wakil Menteri Urusan Keamanan di Bea Cukai Saudi, Mohammed bin Ali al-Naim mengatakan, otoritas bea cukai Saudi di Jeddah telah menggagalkan upaya penyelundupan lebih dari 5,3 juta pil Captagon, yang disembunyikan dalam pengiriman buah delima dari Lebanon.

Menurut Observatorium Prancis untuk Narkoba dan Kecanduan Narkoba (OFDT), Captagon adalah amfetamin yang diproduksi di Lebanon, Suriah dan Irak. Obat itu dipasarkan di Arab Saudi.

Media Lebanon yang mengutip kepala eksportir buah dan sayuran Naeem Khalil mengatakan, kargo yang disita oleh Saudi bukan milik Lebanon. Khalil mengatakan, kargo itu berasal dari Suriah dan transit di Lebanon.

Kementerian Luar Negeri Lebanon telah mendapatkan pemberitahuan dari Arab Saudi, tentang keputusannya untuk menghentikan impor buah dan sayuran. Kementerian mengatakan, pihak bersenang Lebanon harus mengerahkan upaya maksimal untuk mengendalikan operasi penyelundupan narkoba.

"Pihak berwenang Lebanon harus mengerahkan upaya maksimal untuk mengendalikan semua operasi penyelundupan, untuk mencegah kerugian bagi warga negara yang tidak bersalah, petani, industrialis dan ekonomi Lebanon," kata pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Lebanon.

Ada kekhawatiran bahwa larangan tersebut akan menyebar ke negara-negara Teluk lainnya. Terutama setelah Uni Emirat Arab, Kuwait dan Oman mengeluarkan pernyataan untuk mendukung keputusan Saudi tersebut. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement