REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Otoritas obat-obatan Mesir telah memberikan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 Sinovac pada Senin (26/4). Mereka mengatakan sedang bersiap memproduksi hingga 80 juta dosis vaksin asal China tersebut secara lokal.
Sejauh ini, Mesir telah menyetujui dan menerima pengiriman vaksin Sinopharm serta Astrazeneca. Kairo pun telah memberikan persetujuan kepada vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia.
Akhir pekan lalu, Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi melakukan vaksinasi Covid-19. Namun kantor kepresidenan tak mengungkap vaksin apa yang digunakan Sisi. Mereka hanya mengatakan, Sisi menerima vaksin di bawah dorongan vaksinasi nasional.
Penasihat Sisi untuk urusan kesehatan, Awad Tag el-Din mengungkapkan, sejauh ini sekitar setengah juta warga di Mesir sudah divaksinasi Covid-19. Mesir sudah menghadapi dua gelombang infeksi virus Corona. Puncak gelombang pertama terjadi pada Juni 2020. Sedangkan puncak gelombang kedua berlangsung pada awal Januari lalu.
Dalam beberapa pekan terakhir, kasus baru Covid-19 di Mesir terus meningkat. Sejauh ini Mesir sudah mencatatkan 223 ribu kasus virus korona dengan korban meninggal mencapai 13.049 jiwa.