REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Angela Merkel pada Senin (26/4) mengatakan negaranya belum ada rencana untuk memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 Sputnik V di Jerman.
“Soal Sputnik V, vaksin buatan Rusia, masih ada pertanyaan yang belum terjawab. Yang penting bagi kami adalah persetujuan dari EMA (European Medicines Agency)," jelas dia.
"Dokumennya belum cukup untuk mendapat persetujuan," kata dia lagi.
Pernyataan Merkel muncul setelah Jerman berencana membeli 30 juta dosis vaksin Sputnik V.
Perdana Menteri negara bagian Saxony Michael Kretschmer mengunjungi Moskow pekan lalu untuk merundingkan pembelian vaksin.
Jerman ingin membeli 30 juta dosis Sputnik V musim panas ini, dengan asumsi bahwa regulator obat Eropa sudah menyetujui pengunaan vaksin tersebut, menurut Kretschmer.
Menteri Kesehatan Jens Spahn telah berjanji bahwa setiap orang di Jerman, negara berpenduduk 83 juta, akan mendapatkan vaksin pada Juni. Sejauh ini sekitar 25,4 juta dosis vaksin telah diberikan, dengan 5,96 juta orang sudah diberi dosis kedua vaksin.