REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan, negaranya berencana mengirim vaksin Covid-19 ke India. Saat ini, India tengah menghadapi lonjakan tajam kasus baru Covid-19 dan kekurangan stok obat-obatan serta oksigen bagi para pasien.
“Saya pikir, kami akan berada dalam posisi untuk dapat berbagi, berbagi vaksin serta mengetahui caranya dengan negara lain yang sangat membutuhkan. Itulah harapan dan ekspektasinya,” kata Biden kepada awak media di Gedung Putih pada Selasa (27/4).
Biden tidak mengungkapkan vaksin mana yang kemungkinan bakal dikirim ke India. Dia mengatakan, saat ini, AS akan mengirimkan peralatan yang dibutuhkan India untuk memproduksi vaksin sendiri. Selain itu, Washington juga bakal menyuplai obat seperti Remdesivir guna membantu sistem perawatan kesehatan India mengatasi lonjakan kasus Covid-19.
Sebelumnya, AS mengumumkan tentang kesiapannya membagikan 60 juta dosis vaksin Astrazeneca kepada dunia dalam beberapa bulan mendatang. Sejauh ini Astrazeneca diketahui belum memperoleh otorisasi penggunaan darurat dari US Food and Drug Administration (FDA).
“Mengingat portofolio vaksin yang kuat yang telah dimiliki AS dan yang telah disahkan oleh FDA, dan mengingat bahwa vaksin Astrazeneca tidak diizinkan untuk digunakan di AS, kami tidak perlu menggunakan vaksin AstraZeneca di sini untuk beberapa bulan mendatang. Karena itu, AS sedang mencari opsi membagikan dosis Astrazeneca dengan negara lain saat tersedia,” kata koordinator penanganan Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients pada Senin (26/4).
Sejauh ini, AS telah menerbitkan izin penggunaan kepada Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson. Lebih dari 53 persen populasi orang dewasa di AS sudah menerima setidaknya satu dosis dari ketiga vaksin tersebut.