Selasa 04 May 2021 00:35 WIB

Di India, Bencana Covid Bangkitkan Partai Oposisi

India mencatat 3.414 kematian harian menyusul tsunami covid yang belum reda

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Di India, Bencana Covid Bangkitkan Oposisi Partai Lokal
Di India, Bencana Covid Bangkitkan Oposisi Partai Lokal

Pada Senin (3/5), India mencatat 368,147 kasus baru infeksi virus corona, sedikit berkurang dari hari-hari sebelumnya. Jumlah kasus penularan harian diumumkan pada saat yang sama, ketika 13 partai oposisi melayangkan petisi kepada pemerintah pusat.

Mereka menuntut pemerintah menjamin pasokan oksigen tanpa henti untuk rumah sakit, dan menggiatkan program imunisasi massal. Akhir pekan lalu sejumlah rumah sakit meminta intervensi pengadilan untuk menanggulangi kelangkaan oksigen.

"Air sudah menggenang di atas kepala. Cukup sudah!” tulis Pengadilan Tinggi di ibu kota New Delhi dalam putusannya, sembari mengancam bakal menindak pejabat yang berwenang jika pasokan oksigen kembali terputus.

Pada Senin, sebanyak 24 pasien Covid-19 meninggal dunia di rumah sakit pemerintah di negara bagian Karnataka lantaran kelangkaan oksigen, lapor media-media lokal. Tidak jelas berapa pasien yang meninggal karena tidak mendapat oksigen.

Lonjakan infeksi meningkatkan tekanan terhadap Perdana Menteri Narendra Modi dan Partai Bharatiya Janata. Kebijakan pemerintah dinilai membuka pintu bagi tsunami infeksi virus corona di penjuru negeri.

Sejak Februari otoritas di India giat membuka kembali kehidupan publik dan aktivitas perekonomian. Puncaknya April silam, ketika pemerintah mengizinkan penyelenggaraan festival Hindu di sungai Ganga, ketika Partai BJP menggelar berbagai pesta kampanye yang melibatkan lautan massa.

Terbatasnya kapasitas rumah sakit dan sikap pemerintah yang merahasiakan sejumlah data penting dianggap turut memperparah situasi.

Baca juga : Tempat Ini Berisiko Tularkan Covid-19 20 Kali Lipat

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement