REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Sidang Umum PBB ke-75 pada Selasa (4/5) mengatakan permintaan bantuan kemanusiaan di Suriah tumbuh 20 persen pada 2020.
Berbicara kepada wartawan di markas besar PBB di New York, Volkan Bozkir, mantan duta besar Turki, mengatakan operasi lintas batas kemanusiaan berada pada titik kritis, terutama ketika PBB meluncurkan program vaksinasi Covid-19.
"Oleh karena itu, saya yakin bahwa tanggapan bantuan lintas batas yang berkelanjutan, berskala besar dan diperluas sangat penting untuk mengatasi kebutuhan kemanusiaan yang sangat besar di Suriah barat laut," kata Bozkir.
Diplomat itu menegaskan seruan sebelumnya kepada Dewan Keamanan PBB untuk memastikan bahwa operasi lintas batas yang vital terus berlanjut tanpa gangguan dan untuk memperluas operasi kemanusiaan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan.
Truk bermuatan bantuan kemanusiaan biasanya menyeberang ke Provinsi Idlib, Suriah, melalui gerbang Turki di bagian selatan.
Suriah telah dilanda perang saudara sejak awal 2011 ketika rezim Bashar al-Assad menindak pengunjuk rasa pro-demokrasi.
Ratusan ribu orang tewas dan lebih dari 10 juta orang mengungsi. Idlib termasuk dalam zona de-eskalasi yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara Turki dan Rusia. Daerah tersebut telah menjadi subjek berbagai kesepakatan gencatan senjata, yang sering dilanggar oleh rezim Assad dan sekutunya.