REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemerintah Australia kembali menerapkan peraturan pembatasan sosial Covid-19 di Sydney. Langkah itu diambil setelah muncul laporkan seorang pria berusia 50 tahun terinfeksi virus corona varian India.
Pada Rabu (5/5) kemarin, seorang pria didiagnosa terinfeksi virus corona varian baru dari India dan telah menularkannya pada istrinya. Petugas kesehatan bingung sebab pria itu tidak memiliki pekerjaan dengan risiko penularan tinggi atau kerap bertemu orang.
Pekan depan diperkirakan banyak orang yang akan melakukan perjalanan untuk merayakan Hari Ibu. Negara Bagian New South Wales (NSW) pun bergerak cepat melarang masyarakat berkumpul dan mewajibkan masker di transportasi massal dan acara-acara dalam ruangan.
Kebijakan yang mulai berlaku Rabu pukul 17.00 waktu setempat ini diperkirakan akan berdampak pada 5,3 juta orang di Sydney dan daerah sekitarnya. Kebijakan itu akan berlaku hingga Senin (10/5) pagi. Perdana Menteri Gladys Berejiklian meminta masyarakat melakukan tes walaupun hanya mengalami gejala ringan.
"Apa yang benar-benar penting bagi kami semua di New South Wales adalah memastikan kami waspada," katanya seperti dikutip Aljazirah, Kamis (6/5).
"Kami yakin ini respons yang tempat untuk menghadapi resiko di depan kami," tambahnya.
Pria yang terinfeksi virus corona dari India adalah orang pertama di NSW yang tertular Covid-19 di dalam negeri dalam satu bulan terakhir. Hasil tes menunjukkan ia terinfeksi varian baru dari India.
Kepala Bidang Kesehatan NSW Kerry Chant mengatakan sekuens genom virus pria tersebut terhubung dengan kasus seorang wisatawan yang baru pulang dari Amerika Serikat. Orang itu dites positif di Australia dan sedang menjalani pengobatan.
"Kami tidak dapat menemukan hubungan langsung antara kasus kami, sehingga yang kami khawatirkan ada orang lain yang terinfeksi yang belum teridentifikasi," kata Chant.
Kasus orang itu kasus varian baru asal India pertama yang dilaporkan pemerintah Australia. Tes juga menunjukkan jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh orang itu lebih banyak dari biasanya. Hal ini meningkatkan kemungkinan ia dapat menyebarkan virus.