REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan pembangunan permukiman ilegal di Tepi Barat. Pernyataan bersama itu muncul ketika ketegangan memanas di sekitar Yerusalem Timur dengan pemukim Yahudi yang didukung oleh pengadilan Israel telah mengambil alih beberapa rumah di lingkungan Sheikh Jarrah.
"Kami mendesak Pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," kata negara-negara Eropa itu dalam pernyataan bersama.
Negara-negara itu memperingatkan tindakan ilegal Israel itu hanya akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut. "Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak, dengan Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan Negara Palestina," kata mereka.
Polisi Israel mengatakan, di wilayah Sheikh Jarrah, mereka telah menangkap sembilan orang karena perilaku tidak tertib atau penyerangan ketika para pemukim berhadapan dengan pengunjuk rasa Palestina pada malam hari. Seorang reporter Reuters melihat sebuah mobil terbakar di dekat sebuah rumah yang diambil alih oleh para pemukim. Tidak segera jelas siapa yang membakar mobil tersebut.
Baca juga : Cerita Denny JA Kenalan dengan Dunia Kripto