REPUBLIKA.CO.ID, BURSA - Turki berencana untuk mengoperasikan mesin jet tempur buatan dalam negeri pertamanya pada tahun 2023, kata seorang pejabat senior dari Badan Angkasa Turki (TUSAS), perusahaan utama dalam proyek tersebut pada Kamis.
Berbicara pada seminar virtual tentang proyek R&D dan nasionalisasi industri kedirgantaraan, pejabat senior TUSAS Fahrettin Ozturk mengatakan bahwa mengembangkan jet tempur nasional TF-X akan membawa Turki di antara sedikit negara di dunia yang mampu membuat pesawat semacam itu.
Pesawat tempur generasi kelima diproyeksikan keluar dari hanggar pada 2023 dengan mesin jet yang beroperasi penuh dan lepas landas pada penerbangan perdananya dalam dua hingga tiga tahun setelah itu, kata Ozturk yang merupakan Wakil Presiden Eksekutif TUSAS.
Jet ini akan ditambahkan ke inventaris Angkatan Udara Turki pada 2030, dengan sekitar 1.000 insinyur mengerjakan proyek ini sendiri, tambah dia.
Ozturk juga menggarisbawahi bahwa meskipun prototipe pertama TF-X akan menggunakan mesin yang diekspor, Turki sedang mengembangkan sistem mesin asli pada masa depan.
Turki telah membuat kemajuan signifikan sejak TUSAS meluncurkan proyek pertamanya pada 2005, mengembangkan jet latih pertamanya, HURKUS, dan versi bersenjata yang disebut HURKUS-C, imbuh dia.
Dia juga mencatat bahwa jet pertama Turki, Hurjet, diproyeksikan terbang untuk pertama kalinya pada akhir 2022 dan saat ini sedang dalam tahap perakitan.
Drone dan kendaraan udara tanpa awak yang dikembangkan di Turki juga telah menjadi sumber kebanggaan bagi negara tersebut dan telah mulai mengekspornya ke negara lain, tukas Ozturk.