REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sadiq Khan kembali terpilih sebagai walikota London dalam pemilihan pada Sabtu (8/5). Terpilihnya Khan sesuai dengan yang diharapkan secara luas dan memberikan kegembiraan bagi Partai Buruh, yang mengalami kekalahan di wilayah lainnya.
Khan menjadi Muslim pertama yang memimpin ibu kota Inggris sejak kemenangannya pada 2016. Dia mengalahkan kandidat dari Partai Konservatif, Shaun Bailey. Khan unggul dengan perolehan suara 55,2 persen dan Bailey 44 persen.
"Saya sangat tersanjung dengan kepercayaan yang diberikan warga London kepada saya untuk terus memimpin kota terbesar di dunia," kata Khan.
"Saya berjanji akan berusaha keras untuk membantu membangun masa depan yang lebih baik dan lebih cerah untuk London setelah hari-hari gelap pandemi," ujar Khan menambahkan.
Dalam kampanyenya, Khan fokus pada penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi pariwisata London. Khan telah menghadapi kritik atas meningkatnya kejahatan kekerasan di ibu kota, terutama penikaman yang melibatkan remaja. Masalah kekerasan dan masalah keamanan lainnya menyebabkan serangkaian pertengkaran di Twitter dengan mantan Presiden AS Donald Trump.
Partai Buruh mengalami kekalahan dalam pemilihan lokal di Inggris tengah dan utara yang menjadi jantung partai. Wilayah tersebut dikenal sebagai "Tembok Merah" partai. Analis menghubungkan kemenangan ini dengan populasi kota yang lebih muda, lebih beragam secara etnis dan lebih pro-Uni Eropa.