REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Media pemerintah China menyatakan sisa-sisa roket terbesar negara itu akan mendarat di Samudra Hindia pada Ahad (9/5). Sebagian besar komponennya hancur saat masuk kembali ke atmosfer bumi.
Koordinat yang diberikan Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China menunjukkan titik dampak di lautan, sebelah barat kepulauan Maladewa. Puing-puing dari Long March 5B telah membuat beberapa orang melihat ke langit dengan waspada sejak meledak dari pulau Hainan China pada 29 April. Badan itu mengatakan, sebagian besar puing-puing itu terbakar di atmosfer.
Laporan yang diterbitkan oleh media resmi pemerintah China People's Daily, seperti dilaporkan Global Times, menepis kekhawatiran negara-negara Barat bahwa roket itu di luar kendali dan dapat menyebabkan kerusakan.
"Ini adalah praktik umum di seluruh dunia untuk roket tingkat atas terbakar saat memasuki kembali atmosfer," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, pada 7 Mei.
Media pemerintah melaporkan bagian dari roket itu kembali memasuki atmosfer pada pukul 10:24 waktu Beijing dan mendarat di lokasi dengan koordinat bujur 72,47 derajat timur dan lintang 2,65 derajat utara. Komando Luar Angkasa Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi masuknya kembali roket di atas Semenanjung Arab, tetapi tidak diketahui apakah puing-puing itu berdampak pada tanah atau air.
"Lokasi pasti dari dampak dan rentang puing, keduanya tidak diketahui saat ini, tidak akan dirilis oleh Komando Luar Angkasa AS," kata badan itu dalam sebuah pernyataan di situsnya.
Long March tersebut menjadi peluncuran yang kedua dari varian 5B sejak penerbangan perdananya pada Mei 2020. Tahun lalu, potongan dari Long March 5B pertama jatuh di Pantai Gading, merusak beberapa bangunan, tetapi tidak ada korban luka yang dilaporkan.
Dengan sebagian besar permukaan bumi tertutup oleh air, kemungkinan dampak di wilayah berpenduduk di darat dan cedera lebih rendah. Namun, ketidakpastian atas kerusakan orbit roket dan kegagalan China untuk mengeluarkan jaminan yang lebih kuat menjelang puing roket masuk kembali ke Bumi memicu kecemasan.
Roket angkat berat Long March 5 telah menjadi kunci ambisi luar angkasa jangka pendek China. Negara itu mulai melakukan pengiriman modul dan awak stasiun luar angkasa yang direncanakan hingga peluncuran wahana penjelajahan ke Bulan dan bahkan Mars.