REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Puing-puing roket Long March China, yang diumumkan tidak terkendali pada 7 Mei, jatuh ke bumi di Samudra Hindia dekat Maladewa pada Ahad (9/5).
Sebagian dari puing-puing itu kembali ke bumi pada pukul 10.24 waktu China, menurut pernyataan dari Kantor Teknik Luar Angkasa Berawak China. Sebagian besar roket terbakar pada saat mendarat di laut, kata para pejabat.
Long March 5B Y2 diluncurkan pada 29 April untuk membawa modul inti, Tianhe, dari Administrasi Luar Angkasa Nasional China ke orbitnya. Tianhe terpisah dari tahap inti peluncur setelah 492 detik terbang, langsung memasuki orbit awal yang direncanakan.
China mengakui pada 7 Mei puing-puing roket buatannya "jatuh kembali ke bumi". Stasiun luar angkasa berbentuk T yang akan datang di China mengatakan puing-puing itu mungkin masuk kembali ke atmosfer bumi pada atau sekitar 9-10 Mei.