REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel tetap akan melakukan pawai dalam memperingati Hari Yerusalem pada Senin (10/5). Acara tersebut merupakan cara Israel memperkuat klaim atas daerah yang telah dicaploknya dari Palestina.
Kelompok nasionalis Israel berencana untuk berparade melalui Kota Tua dalam pawai bendera tahunan. Polisi pun Israel mengizinkan pawai, meskipun hari-hari kerusuhan dan ketegangan Israel-Palestina melonjak di Yerusalem dan di lingkungan Arab terdekat hingga Ahad (9/5) malam.
Hari Yerusalem dimaksudkan untuk merayakan perebutan Israel atas Yerusalem timur, rumah bagi Kota Tua dan situs suci lainnya dalam perang Timur Tengah 1967. Namun, acara tahunan itu secara luas dianggap provokatif, karena kaum nasionalis garis keras Israel berbaris melalui Gerbang Damaskus Kota Tua dan melalui bagian Muslim ke Tembok Barat, situs suci tempat orang Yahudi dapat berdoa.
Tahun ini pawai tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan dan mengikuti bentrokan selama berminggu-minggu. Hal itu, ditambah dengan kemarahan Palestina atas rencana penggusuran di lingkungan terdekat Syekh Jarrah, dapat memicu situasi yang sangat bergejolak.