Selasa 11 May 2021 11:14 WIB

Kasus Harian Melonjak, Malaysia Berlakukan Lockdown untuk Ketiga Kalinya

Kasus Harian Melonjak, Malaysia Berlakukan Lockdown untuk Ketiga Kalinya

Red:
Kasus Harian Melonjak, Malaysia Berlakukan Lockdown untuk Ketiga Kalinya
Kasus Harian Melonjak, Malaysia Berlakukan Lockdown untuk Ketiga Kalinya

Malaysia telah memberlakukan lockdown nasional untuk ketiga kalinya, setelah negara itu menghadapi lonjakan kasus virus corona dan varian yang sangat menular yang menurut pemerintah sedang menguji sistem kesehatan mereka.

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan pada hari Senin bahwa semua perjalanan antarnegara bagian dan antardistrik akan dilarang, sama halnya dengan acara-acara pertemuan sosial.

Institusi pendidikan akan ditutup tetapi aktivitas sektor ekonomi akan dibiarkan terus berlanjut, kata Muhyiddin, tanpa menjelaskannya lebih lanjut.

Dia mengatakan lockdown diperlukan karena adanya varian virus corona baru dengan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan kendala yang berkembang pada sistem kesehatan masyarakat.

Larangan perjalanan antarnegara telah mengganggu rencana banyak orang di negara dengan mayoritas Muslim itu, di mana orang-orang secara tradisi akan mudik ke kampung halaman mereka menjelang Idul Fitri.

"Perintah untuk mengontrol pergerakan agak merepotkan kami," kata juru masak berusia 40 tahun, Mohammad Redzuan Othman.

“Saya bekerja di industri makanan, jadi kadang buka dan kadang tutup, gaji saya bisa lumayan untuk sementara, tapi kemudian tidak lagi. Sulit untuk bertahan seperti ini, ditambah semuanya mahal sekarang.

Malaysia mengalami lonjakan infeksi virus corona dalam beberapa pekan terakhir, setelah negara itu melaporkan 3.807 kasus baru pada hari Senin (10/05).

Total jumlah kasus COVID-19 di Malaysia sampai saat ini sebanyak 444.484 kasus dan 1.700 kematian.

Pada Januari lalu, PM Muhyiddin mengumumkan Malaysia berada dalam keadaan darurat, sebagai langkah untuk mengekang penyebaran COVID-19.

Artikel ini diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel ABC News.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement