REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Uni Eropa (UE) menyerukan semua pihak untuk mengarah pada de-eskalasi dalam konflik antara Palestina dan Israel. Badan itu meminta semua pihak menahan diri agar mencegah korban sipil lebih lanjut.
"Peningkatan kekerasan yang signifikan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Yerusalem Timur serta di dalam dan sekitar Gaza perlu segera dihentikan," ujar pernyataan UE.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengutuk penggusuran keluarga Palestina di Yerusalem Timur. Dia menyebut tindakan tersebut adalah ilegal dan hanya meningkatkan ketegangan di lapangan.
"Penembakan roket dari Gaza terhadap penduduk sipil di Israel sama sekali tidak dapat diterima dan memicu dinamika eskalasi," kata Komisi Eropa dalam pernyataan yang dikeluarkan Senin (10/5) malam.
Palestina menembakkan rentetan roket tanpa henti ke Israel. Sementara, militer Israel menggempur Gaza dengan serangan udara hingga Selasa (11/5) dini hari.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken juga mengutuk serangan roket dari Gaza terhadap Israel. Dia mendesak semua pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi ketegangan.