REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Jumlah korban meninggal akibat serangan di Jalur Gaza bertambah menjadi 26, Selasa (11/5). Sementara korban luka meningkat menjadi 109.
Seperti dilansir laman Anadolu Agency, serangan terbaru menargetkan sebuah apartemen di bagian barat Kota Gaza. Akibatnya dua warga sipil terbunuh dan melukai enam lainnya.
Sebelumnya, serangan telah menghantam sebuah rumah di barat Jalur Gaza dan menewaskan tiga orang termasuk seorang wanita dan seorang penyandang cacat. Hal ini dilaporkan oleh seorang pejabat dari tim Pertahanan Sipil kepada Anadolu Agency.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan salah satu dari sembilan anak yang tewas dalam serangan itu adalah seorang gadis berusia 10 tahun. Sementara yang lainnya adalah anak laki-laki dari berbagai usia.
Tentara Israel mengumumkan peluncuran Operasi Penjaga Tembok pada Senin malam melawan Jalur Gaza. Pihaknya juga mengumumkan bahwa serangan udara telah dilakukan di daerah kantong, dari mana banyak roket telah ditembakkan ke Israel selatan.
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur yang diduduki sejak pekan lalu. Ini terjadi karena pemukim Israel mengerumuni setelah pengadilan Israel memerintahkan penggusuran keluarga Palestina.
Warga Palestina yang memprotes solidaritas dengan warga Sheikh Jarrah menjadi sasaran pasukan Israel. Seperti diketahui, Israel menduduki Yerusalem Timur selama perang Arab-Israel tahun 1967 dan mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 - sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.