REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada Selasa (11/5) mengatakan mereka "sangat prihatin" soal eskalasi kekerasan di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur.
OHCHR menyerukan pasukan Israel agar menghormati hak-hak warga Palestina serta wartawan untuk dapat meliput perkembangan dengan bebas. Rupert Colville, juru bicara kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan bahwa menurut Bulan Sabit Merah Palestina, 915 warga Palestina terluka dalam kekerasan pasukan Israel pada 7-10 Mei di Yerusalem Timur.
Colville mengutuk semua kekerasan dan semua provokasi untuk melakukan kekerasan dan perpecahan serta provokasi etnis.
Pejabat Kantor HAM PBB itu mengatakan bahwa seorang warga Palestina dengan kewarganegaraan Israel dilaporkan termasuk di antara mereka yang terbunuh di Israel, sementara sekitar 20 orang Israel, sebagian besar anggota pasukan keamanan, dilaporkan terluka pada 10 Mei.
Israel harus pastikan kebebasan berekspresi